Baru-baru ini, beberapa aplikasi buatan pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia menjadi viral di media sosial karena nama-namanya yang dinilai nyeleneh, lucu, bahkan berkonotasi negatif. Hal ini memicu pro dan kontra di masyarakat.
Salah satu contohnya adalah aplikasi SiPEPEK dari Kabupaten Cirebon, yang merupakan singkatan dari Sistem Informasi Administrasi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial. Nama ini dianggap tidak pantas karena terdengar seperti kata kasar dalam bahasa Sunda.
Aplikasi lain yang juga viral adalah Siska Ku Intip dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan, yang merupakan singkatan dari Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti-Plasma. Nama ini dinilai memiliki makna yang kurang jelas dan berpotensi menimbulkan multitafsir.
Fenomena viralnya nama-nama aplikasi Pemda ini bukan hanya lucu-lucuan, tetapi juga memicu kritik dan kekhawatiran dari berbagai pihak. Salah satu kritiknya adalah nama-nama tersebut dinilai tidak mencerminkan keseriusan dan profesionalisme pemerintah dalam menjalankan programnya.
Selain itu, ada juga kekhawatiran bahwa nama-nama yang nyeleneh ini dapat berakibat pada rendahnya minat masyarakat untuk menggunakan aplikasinya.
Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa nama-nama tersebut merupakan strategi kreatif untuk menarik perhatian masyarakat, terutama generasi muda.
Terlepas dari pro dan kontra, viralnya nama-nama aplikasi Pemda ini menjadi pengingat bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan penamaan program dan aplikasinya.
Penamaan yang baik tidak hanya harus mudah diingat dan diucapkan, tetapi juga harus mencerminkan nilai-nilai positif dan sesuai dengan target audiens.
Berikut beberapa tips untuk penamaan program dan aplikasi pemerintah yang baik:
- Singkat, jelas, dan mudah diingat.
- Mencerminkan nilai-nilai positif dan tujuan program.
- Sesuai dengan target audiens.
- Mempertimbangkan aspek budaya dan bahasa setempat.
- Melakukan riset dan pengujian sebelum meluncurkan program.
Dengan memperhatikan tips-tips ini, diharapkan ke depannya tidak ada lagi nama-nama aplikasi Pemda yang nyeleneh dan menimbulkan kontroversi di masyarakat.